Setitik Asa dalam dada telah hilang warna...
merangas panas terpangang bara rindu
kusam tertimbun runtuhan zaman
terongok meng-iba di tepi pilar kehidupan
Mimpi semalam masih membekas
nestapanya terkadang hadir menendang kerinduan
ingin menoleh sejenak kebelakang
tapi luka lama kembali berdarah
Telah kutemukan arah hidupku
meski dalam melangkah aku hanya bisa tertunduk lesu
segan menatap kedepan, enggan menatap kebelakang
kiri kananku penuh ngarai yang terjal
sekali silap langkah..
hancur nasib di kandung badan
Letih sungguh hati ini..
ingin rasa menyandarkan jiwa sejenak..
tapi pada apa... dan pada siapa..
derita bukan untuk di tanggung bersama...
hanya tawa dan canda yang bisa di bagi sama rata..
Asa ku telah pudar....
lenyap dalam belantara kelam..
tersesat dalam rahim waktu
membeku...
semu...
Pudar...
Popular Posts
Guest Writer
Label
ada rindu di hatiku
(10)
Andai Cinta Kenal Logika
(2)
Blog 4 Money
(1)
Book Review
(3)
Bukan Cinta Biasa
(1)
Cerpen
(5)
Cinta Yang Terbagi
(11)
drama quen
(1)
FF Jodha Akbar
(2)
Fit 2 Life
(2)
FlashFictions
(15)
humor
(3)
Jokes & Riddles
(1)
kahlil gibran
(1)
Kisah Teladan
(1)
Kompasiana
(5)
Lyric
(2)
Maya & Iva
(2)
Novel Terjemahan
(1)
Novelleta
(7)
Opini
(21)
Parable
(4)
Pedoman Umum Bahasa Indonesia EYD
(2)
Prosa
(15)
Puisi
(69)
Puisi Cinta yang Hilang
(7)
quota
(2)
senja dibawah kamboja merah
(7)
Short Story
(3)
Sinopsis
(11)
Sinopsis Geet
(48)
Sinopsis Shehrazat
(3)
Sinopsis Silsilah
(6)
Teman Masa Gitu
(2)
Teman Maya ku
(2)
Thapki
(1)