7 Hari sebelum hari ini. Ibu, aku tidak tahu apakah ini musibah atau berkah. Aku terjatuh dari motorku di tempat yang jauh dari rumah dan tidak sadarkan diri sangat lama. Ada memar dan biru-biru di wajahku. Sakit sekali ibu, bahkan gigi depanku tanggal satu. Tapi aku masih hidup. Tidak kurang suatu apa. Bahkan barang-barang bawaanku utuh seperti tak terjamah. Ada orang-orang baik yang menolongku ibu sehingga aku bisa kembali kerumah..
Memikirkan kecelakaan itu, aku bertanya-tanya sendiri. Apa yang terjadi ketika aku tak sadarkan diri? mengapa aku tidak ingat aapapun kejadian yang terjadi sebelum dan saat kecelakaan itu terjadi? Memoriku seperti blank. Semakin coba aku berusaha untuk mengingat, semakin aku tak bisa mengingat. Satu yang aku binggungkan. Kenapa aku masih hidup? Apakah karena Tuhan masih memberiku kesempatan untuk memperbaiki diri? Agar aku menjadi orang baik dan mati secara khusnul hotimah?
Mungkin begitu ya ibu? Ini yang kedua kalinya malaikat maut melepaskan aku kembali setelah beberapa saat berada dalam genggamannya. Pertama saat aku sengaja menenggelamkan diri di lautan lepas itu. Tapi ombak malah melemparkan aku ke tepiannya...
Ibu, aku akan intropeksi dan menggoreksi diri sendiri. Aku harus tahu mengapa ini terjadi. Katamu dulu, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini pasti ada tujuannya. Tuhan tidak akan memberi kita musibah tanpa hikmah yang bisa di petik di sebaliknya. AKu harus menemuka hikmah itu ibu. Aku harus menemukannya...