Pernahkah terpikir oleh mu untuk menyapaku?
atau setidaknya berkata ‘hi’ untuk ku?
Kenapa hanya diam dalam keheningan yang mencekam.
Aku inginkan suaramu…
aku rindu gurauanmu…
aku rindu caramu memarahiku…
aku rindu segala yang ada didirimu.
Berat bebanku menahan hasrat ini.
Terkurung dalam kemunafikan dan penafian.
Aku tidak mencintaimu lagi!
Itu yang kuteriakan pada dunia.. namun disudut hatiku…
hanya namamu yang terpatri disana.
Belajar untuk membencimu lebih menyakitkan
daripada bertahan untuk tetap mencintaimu,
belajar melupakanmu lebih memedikan
daripada tetap berusaha untuk mengingatmu,
membuangmu dari hatiku.. seperti....
membuang nafas kehidupan dari ragaku.
Aku telah mati sebelum maut menghampiri…
