Sepertinya aku harus membiasakan diri tanpamu. Aku tidak tahu kalau apa yang kulakukan selama ini telah membuat gamang dirimu. Bener lho, aku nggak bermaksud begitu. Ngapain sih mengintimidasi teman apalagi teman kesayangan....
Aku jadi membayangkan betapa berat beban mentalmu saat aku menelpon atau mengajak chat dirimu. Nggak diangkat takut, diangkat juga takut. Pasti serba salah ya...? Hidupmu pasti selalu dalam dilema. Maaf... aku tidak tahu. Kalau tahu aku pasti dah nggak begitu dari dulu.
Aku selalu menyapamu lbih dulu karena kau telah berjanji tak mau menyapaku duluan..
Aku mengalah karena kau mengatakan aku yg salah dan penyebab semuanya...
Sedaya upaya aku coba agar kita tetap berteman...
Menyapamu agar kau tahu klu aku masih ada untukmu...
Tapi ternyata aku salah... aku malah menjadi dilema bagimu
Sebenarnya, aku merasa nyaman bicara denganmu, bertukar pengalaman, berbagi pengetahuan, sayang-sayangan, marah- marahan... semua menyenangkan.
Terkadang kau menjadi inspirasi dan motivatorku...
Sayangnya, aku tidak pernah tahu kalau semua itu adalah beban bagimu..
Tapi ya sudahlah, sudah terjadipun.
Aku hanya bisa menyesalinya saja..
Maafin aku ya,... jika banyak kata2ku yg menyakitimu, membuatmu sedih dan sakit hati...
Percayalah... hampir 100% aku tak sengaja mengatakannya....itu refleks.
Seperti katamu, klu aku mengataimu dgn sesuatu...itu seperti mengatai diriku sendiri...
Kau tahu, mengenalmu adalah anugerah terindah dalam hidupku...
Kau membuat hidupku penuh warna dan penuh nuansa..
Mungkin sekarang aku harus kembali seperti dulu lagi...
Seperti sebelum aku menggenalmu...
Pasti berat... dan memang berat harus melalui hari tanpamu...
Tapi tak apa..
Airmata akan meringankannya...
.......