-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga menginspirasi...

Teman Masa Gitu!

Teman Masa Gitu!  Cafe Donjuan, January 2008. "Teman adalah seseorang yang ada  di samping ketika semua orang menjauhi kita. Teman adalah seseorang yang bisa berkata 'iya' ketika semua orang berkata 'tidak'. Teman adalah seseorang yang rela berbohong untuk kebaikan kita dan berani berkata jujur meski itu membuat kita merajuk padanya. Teman adalah...!"

Kayla membaca buku "Kutipan Populer - Famaous quotation" yang baru di sodorkan Keysha padanya,

"...seseorang yang bisa membuatmu marah, menangis, kecewa tetapi kau tak pernah berhenti menyayanginya..." potong Keysha. 
 
"...seseorang sepertimu!" kerling Kayla dengan tatapan menuduh. Keysha tanpa merasa bersalah menganguk, "ho oh! Mungkin kau punya banyak teman. Tapi teman seperti aku tidak ada duanya di dunia!"

Kayla tersenyum mengejek dengan manja, "untung tidak ada duanya. Kalau ada lagi yang sepertimu, rambut indahku ini pasti akan di penuhi dengan cahaya surga." Mendengar kata-kata Kayla, Keysha terkekeh geli. Dengan mesra di acaknya rambut Kayla. Kayla menepis tangan Keysha sambil memiringkan kepala, "berhenti membuat rambutku berantakan Keys!" Keysha tidak mendengar protes Kayla. Dia tetap berusaha menjangkau rambut Kayla dan menacak-acak voninya.

"Kalau rambut indahmu ini sampai memancarkan cahaya surga, kau harus bangga kay. Itu artinya waktumu untuk bertobat sudah semakin dekat. Berhentilah mengali tanah dan mencari sumber minyak mentah. Sudah saatnya bagimu untuk berbakti pada suami, duduk manis di rumah dan mengasuh aldo-aldo kecil yang menawan." 
 
Kayla melirik Keysha dengan galak, "hurmm.. pandai menasehati orang. Dirimu sendiri, sudah saatnya berhenti berpetualang dan mulai membina rumah tangga. AKu tidak sabar menunggu undangan dan menjadi pendamping pengantin wanita."


Mendengar kata-kata Kayla, tubuh Keysha menengang. Punggungnya menegak dengan kaku. Wajahnya terlihat gelisah. Melihat itu, Kayla menatap serius Keysha sambil bertanya, "kenapa? Aku kan cuma bercanda!"

"Aku akan menikah!" ucap Keysha dengan ragu-ragu. 
 
Kayla terhenyak kaget, "dengan siapa? Apakah aku mengenalnya?" 
 
Keysha terlihat berpikir sebentar sebelum dengan ragu-ragu dia menjawab, "aku tidak tahu. Rasanya tidak! Karena aku sendiri juga tidak mengenalnya." 
 
Kayla terbelalak tak percaya, "kalau kau tidak mengenalnya, kenapa mau menikahinya?"

Keysha mengendikan bahu dengan acuh tak acuh, "aku terikat janji pada papa. Kalau sampai akhir tahun 2007 aku tidak juga menemukan pria yang mau menikahiku, maka aku akan menikah dengan pria pilihannya."

"Dan kau tidak bisa menemukan pria yang mau menikahimu?" tanya Kayla. Keysha menggeleng. Kayla mendengus tak percaya, "bukan tidak bisa menemukan. Tapi kau yang tidak mau di temukan. Kau yang terlalu arogan dan tidak mau membuka perasaan. Syukurlah, kalau om Hermawan sudah menemukan pria yang mau menikahimu. Kapan acaranya di gelar?"

Keysha menoleh dengan curiga, "kenapa tanya?" 
 
Kayla menjawab, "agar aku bisa mengatur jadwal kerjaku dan menemukan waktu luang yang bertepatan dengan acara pernikahanmu." 
 
"Siapa yang mengundangmu?" tanya Keysha dengan heran. 
 
Kayla balas menatap dengan curiga, "apakah kau tidak mau aku datang?"

"AKu rasa itu bukan ide yang tepat, Kay. Datang di acara pernikahan yang aku sendiri tidak tahu kapan akan di laksanakan. Papa hanya memberi ultimatum bahwa aku akan segera di nikahkan dengan pria pilihannya. Tapi siapa, bila dan di mana... aku belum tahu dan belum bertanya. Tapi aku bertekad akan menemuinya tanpa sepengetahuan papa dan membuat kesepakatan pra nikah dengannya." 
 
"Kesepakatan yang sama seperti yang kau minta dari Tony? Aku tidak yakin dia akan menerima." 
 
"Kalau dia ingin menikahiku, dia harus terima."

"Kau selalau tahu bagaimana caranya memukul mundur para pria yang ingin menikahimu." Kayla tersenyum miris, "itu bukan ide bagus Keys. Seiring berjalannya waktu, kau akan menjadi tua dan tidak lagi muda. Kecantikanmu akan memudar dan kau tidak punya apa-apa lagi untuk di banggakan. Pada masa itu, kalau kau tiba-tiba ingin membina rumah tangga, akan susah bagimu mendapatkan pria yang kau idamkan. Aku tidak yakin ada pria setampan Bradpitt yang mau menikahi perawan tua."

Di ejek begitu, Keysha hanya tersenyum, "bukankah jodoh ada di tangan tuhan, kay? kalau dia jodohku, dia pasti akan menikah denganku. Aku percaya itu!" 
 
Kayla geleng-geleng kepala. Meski sudah cukup lama berteman dengan Keysha, dia masih tidak bisa memahami jalan pikiran sahabat karibnya itu. Sekali lagi Kayla bertanya, "jadi aku tidak di undang nih?" Keysha menggeleng.  Kayla merayu, "tapi aku kan temanmu. Teman masa gitu?" Keysha balik bertanya, "masa gitu gimana?" 
 
"Masa tidak di undang di pernikahanmu? Apakah menurutmu itu tidak terlalu?" 
 
"itu sangat terlalu!" tiba-tiba tersengar suara pria yang merdu mengomentari kata-kata kayla. Refleks Kayla dan Keysha menoleh ke arah si empunya suara.

Next

Popular Posts