Sinopsis Shehrazat episode 1 bag 1. Kaan melompat-lompat untuk meraih bayangan burung yang di buat dengan tangan Shehrazat. Kaan berkata, "aku melihat burung. Aku akan menangkapnya, ma." Betapapun berusaha dia tak bisa meraihnya. tak ingin Kaan kelelahan, Shehrazat segera meraih tubuh anaknya dan membaringkannya di tempat tidur. Shehrazat mengelus tangan anaknya dengan mata berkaca-kaca.
Di sebuah restoran terbuka, Onur sedang membaca sebuah buku dan Karem mendengarkannya. Kata Onur, "dengar teman, jangan percaya pada wanita. Jangan mengambil janji dari mereka. Wanita bicara tentang cinta, dimana kait pengkhianatan ada di sekelilingnya tertutupi oleh pakaian mereka. jangan lupa kalau iblis juga menggunakan wanita untuk membuat Adam di buang dari Surga. Jika suatu hari kau jatuh cinta, jangan berpikir kau tidak akan tergila-gila padanya, kau akan. Bagi seorang pria, leasp dari rayuan seorang wanita adalah tidak mungkin..." Onur menghentikan bacaanya saat melihat Karem menatapnya sambil tertawa. Onur menegurnya, 'jangan tertawa, ini hal yang serius." Karen menjawab, 'ini hanya sebuah kisah, 1001 satu malam." Onur menutup buku yang di bacanya, di sampul buku itu tertulis 1001 malam (Binbir Gece).
pengunjung restoran datang silih bergnati. Onur dan Karem masih berincang-bincang di mejanya. Karem berkata, "kalau kita tidak percaya pada wanita, mereka juga tidak akan mempercayai kita." Onur menyahut, "kepercayaan bukan menjadi prioritas mereka. Wanita tidak pernah percaya pada pria. Mereka hanya pura-pura percaya. Semua wanita hanya perculi pada uang." Karem membatntah, "sudahlag!" onur berkata, "aku serius. Lihatlah ke meja itu, beda usia antara pria dan wanita itu setidaknya 30 tahun. Apa yang dicari wanita itu? Cinta? Kegairahan?" Karem menyuruh Onur melupakan mereka karena mereka pasangan mesum. Onur menjawab kalau semua wanita adalah sama. karem hanya bisa tertawa menanggapi sikap sahabatnya. Sambil minum, onur menyempatkan diri melirik kearah pasangan mesum itu.
Keesokan harinya di kantor Binyapi, Karem menjemput Onur dia kantornya, keduanya lalau bergegas pergi keruang meeting. Di ruang meeting para staff bersiap-siap sambil bercanda. Karem dan Onur masuk, semua segera duduk manis di tempatnya. Semua kursi telah terisi, kecuali satu kursi. Onur melirik kursi itu dan berkata dengan nada menyindir, "rupanya arsitek ternama kita belum datang ya?" Onur menatap jam tanganya, dengan tatapan tak suka. Tak seorangpun yang menyahut, mereka membiarkan Onur menggerutu seorang diri.
Di luar kantor, sebuah Taxi berwarna kuning berhenti. Shehrazat keluar dari taxi itu dan bergegas melangkah ke kantor. Begitu terburu-buru hingga dia sempat menjatuhkan barang-barangnya. Shehrazat tahu dirinya sudah terlambat. Dia mempercepat langkahnya. Di ruang Onur, lagi-lagu Onur melirik jam tanganya dengan tidak sabar. Melihat itu, Karem mencoba meredakan suasana dengan mengajak mereka bercakap-cakap atau menawari semua orang untuk minum dan mencicipi camilan yang ada di datas meja. Karem menawari onur, tapi Onur membalasnya dengan tatapan tajam, yang membuat karem terdiam.
Sherajat tiba di depann pintu ruang meeting, dengan perasaan bersalah dia masuk dan memberi salam dan meminta maaf karena terlambat. Onur menyambutnya dengan sapaan sarkastis, "apakah alarm mu tidak berbunyi?" Shehrazar menyahut, "dia berbunyi." Onur membalas, "alarmu berunyi tapi kau terlambat?" Shehrazat berdiri dengan salah tingkah. Melihat itu Onur segera menyuruh agar rapat di mulai, "waktu kita sangat terbatas."
Shehrazat segera duduk dan menyiapkan filenya. onur berkata kalau perusahaan mereka mendapatkan proyek baru di Dubai dan mengucapkan terima kasih atas kerja keras timnya. Karem menimpali dengan kalimat yang sama tetapi dengan penekanan pada Shehrazat, "...kalian semua berkerja siang dan malam. Kami mengucapkan terima kasih terutama pada nona Shehrazat, yang telah membantu kita memenangkan proyek di dengan kontribusinya." Bennu tersenyum sambil menatap Sherazat, Shehrazat tersipu. Karem juga memberitahu kalau mereka juha memenangkan Halit Muda Foundation karena Sherazat juga. Onur mengucapkan selamat sekali lagi pada Shehrazat. Semua orang tersenyum. Onur meminta Shehraza mengatakan detail proyeknya pada mereka karena dia yang telah memenangkan proyek itu. Shehrazat menjawab dengan rendah hati bahwa kemenangan itu adalah karena kerja keras tim. Onur tak mau mendengar alasan Shehrazat, dia menyuruh Shehrazat memulai presentasinya. Semula Shehrazat mempresentasikan makalahnya dengan berdiri, tapi Onur menegurnya, bahwa mereka akan lebih mengerti apa yang di bicarakan Shehrazat kalau dia duduk. Shehrazat menurut. Bennu terlihat prihatin melihat perlakuan Onur pada sahabatnya.
Shehrazat membuka pintu rumahnya sambil memanggil Kaan, "Kaan, ibu pulang!" Shehrazat segera pergi ke kamar kaan yang saat itu sedang duduk di tempat tidur di temani pengasuh. Shehrazat menyapanya, "nak!" Kaan menoleh. Pengasuh tertawa senang, "ibu pulang." Pengasuh segera berdiri, mengambil sweeter Sherazat dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Shehrazat duduk di tempat tidur sambil melihat apa yang telah dilakukan Kaa, "kau melukis gambar. Terlihat sangat bagus." Kaan tersenyum. Shehrazat kemudian bermain boneka dan menceritakans ebuah kisah. kaan memperhatikannya dengan seksama. Tiba-tiba terlp berdering. Pengasuh meemberitahu Shehrazat kalau ada telp dari dokter. Shehrazat bergegas mengambil telp itu, "tuan Attila.." Tiba-tiba Shehrazat tersenyum senang, '"Apa? Anda serius?" Shehrazat menoleh kearah kaan sambil tertawa bahagia. kaan menatapnya dengan tatapan polosnya. Shehrazat berjanji akan datang menemui doter Atiila secepatnya.
Onur sedang bekerja di kantornya. Sekretarisnya menawarinya sesuatu. Onur menolak. Wanita itu meminta izin untuk pergi makan siang. Onur menatap jam tanganya dan kaget mengetahui staffnya itu belum makan siang. Onur segera menyuruhnya pergi. Begitu sekretaris Onur pergi, staff lain masuk kekantor Onur tanpa permisi. Saat itu Onur sedang menelpon. Wanita itu berkata, 'Tuan Onur, boleh aku meminta waktu anda sebentar? Anda menutup rapat dengan cepat. Aku tidak punya kesempatan untuk mengatakannya." Si wanita duduk dengan kaki diangkat dan paha yang terbuka. Onur terlihat jengah. Si wanita terus berkata, "aku punya beberapa saran tentang menara pencakar langit itu.." Onur dengan dingin menegur, "aku tidak bilang kau bsia duduk." Si wanita terlihat gugup dan hendak mengatakan sesuatu, tapi karem tiba-tiba muncul, "Onur, apakah kau sudah membuat janji?" karem tertegun melihat wanita itu ada di ruangan Onur. SI wanita berkata kalau dirinya sudah minta izin pada sekretarisnya. Tapi Onur tidak perduli, dia mnyuruh wanita keluar. Wanita itu memaksa, Onur dengan kasar mengusirnya. Dengan kesal wanita itu keluar dari ruangan Onur. karem segera menutup pintu. Onur protes, "beraninya dia! sangat menghina. Siapa yang mempekerjakan wanita itu?" Karem menjawab, "perusahaan konsultan yang kau sangat inginbekerja sama. Sudah kubilang paamu, kalau kita sebaiknya memilih arsitek kita sendiri." Onur segera menghubungi anak buahnya, "sambungkan dengan tuan Ismail!" Onur menanyakan nama wanita tadi. karem mengatakan namanya jale. Onut mengerutu karena memperkejakan wanita seperti itu, "kita tidak tahu apakah dia arsitek atau pelcur!" Setelah mendapatkan ismail di line, Onur segera menyuruh Ismail memecat jale. Ismail bertanya dengan alasan apa? Onur menyuruh Ismail mencari alasannya. Onur masih mengerutu, "wanita seperti itu, bisa kau bayangkan dia bekerja di Dubai?" Karem menjawab sekenanya, "aku bahkan tidak membayangkan wanita seperti itu bekerja di kantor ini, apalagi di dubai." ... SInopsis Shehrazat episode 1 bag 2