-->

Hai !!! Selamat membaca..! Semoga menginspirasi...

Sinopsis Shehrazat episode 1 bag 3 by Mey Lest

Sinopsis Shehrazat episode 1 bag 3 by Mey Lest. Di rumah burhan, anak dan menantunya berdebat memikirkan Kaan yang merupakan cucu laki-laki Burhan dan merupakan pewaris keluarga. di kamar Burhan, nadide menangis. burhan memarahinya, "sudah ku bilang kalau masalah ini tidak akan di bicarakan di rumah ini lagi. Nama anak yang telah menghancurkan kehormatanku tidak akan di sebut-sebut lagi." Nadide menyahut, "jangan seperti ini. kau boleh tidak mengakui ayahnya, tapi apa salah anaknya? Di aounya kanker." Burhan berkata kalau Allah maha pengasih, "aku berdoa untuknya. Itu saja!" Burhan melarang nadide menangis, "betap amudah kau melupakan apa ahmet telah lakukan pada kita. Ayah tunanganya telah meludahi wajahku. Dia bilang kita berhasil menjadikan Ahmet insinyur tapi tidak bisa membuat dia mendengarkan kita." Nadide stuju, ahmet melakukan itu semua, "tapi ini cucu kita." Burhan berkata kalau dirinya tidak punya cucu dari Ahmet. Nadide berteriak histeris, "tapi dia terkena kanker!" Burhan tidak memperdulikannya. nadide hanya bisa menangis sedih.

Esok harinya, Shehrazat menemui teman baiknya Mihriban di dermaga. Mihriban menyarankan Shehrazat untuk meminjam uang pada perusahaan tempatnya bekerja. Shehrazat menolak. Mihriban heran, "mengapa? kau karyawan yang berharga." Shehrazat mengatakan kalau dia masih dalam masa percobaan. Dna lagi perusahaan tidak tahu kalau dia punya anak.

Onur sedang berkuda di halaman istal. Karem sedang di telepon ibunya. Adiknya Burak, meminta uang lagi untuk sekolahnya. karem mengadu pada Onur. Onur melarang karem bertengkar dengan ibunya, "kirimkan saja uang yang di mintanya." karem mengangguk, "seperti aku punya pilihan lain saja." Keduanya lalu berencana untuk pergi makan siang bersama.

Mihriba menawarkan untuk menjual mobilnya demi membantu Shehrazat. Semula Shehrazat menolak, tapi Mihriban memaksa., Akhirnya Shehrazat dengans enag hati menerima. tapi uang dari penjualan mobil itu masih jauh dari yang harus di kumpulkannya

ShehrazatNadide sedang melihat-lihat perhiasan ketika Burdzu bersembunyi dibelakangnya karena di kejar Fusun. Fusun menatap perhiasan di tangan Nadide dan bertanya untuk apa dia mengeluarkan perhiasan. nadide menjawab kalau dirinya hanya ingin melihat-lihatnya saja. tapi Fusun tidak percaya. Dia menatap dengan curiga kelakuan ibu mertuanya.

onur dan Karem tiba di Biyanpi. Mereka pergi ke kantornya. Jale, arsitek yang dipecat Onur karena merayunya menolak pemecatan dirinya. Dia menemui Ismail sambil marah-marah. Di tidak terima di pecat dan akan mengadukan hal ini pada Onur. Ismail mengatakan kalau Onur yang menyruh dirinya memecat jale. jale berteriak marah dan mengatai Onur Mniak. Ismail marah dan mengusir jale. Akhirnya setelah mengancam akan membalas perbuatan Onur, jale pun meninggalkan Biyanpi.

Shehrazat sedang membantu Kaan berpakaina ketika nadide datang. Shehrazat mempersilahkan mantan ibu mertuanya masuk. Nadide duduk bersama kaan dan memeluknya penuh kasih sayang. Nadide berkata kalau Burhan boleh mengingkari Kaan, tapi dia adalah neneknya. Dengan rasa sedih dan hari, nadide menciumi Kaan. Shehrazat menangis melihatnya. Setelah Kaan pergi, Nadide bertanya, "apakah dia akan sembuh?" Shehrazat emnjawab, "mudah-mudahan saja. Aku akan berjuang untuknya." Mendengar itu Nadide menangis sedih,. Shehrazat memeluk ibu mertuanya sambil menangis haru.

Di rumah, Fusun memeriksa kotak perhiasan Nadide, dia mencari bross yang di pegang Ndide. tapi tak menemukannya. Fusun terlihat kesal dan curiga.
Burhan dan Ali kemal pulang dari kantor. Pelayan gelisah karena Nadide belum pulang ke rumah. Burhan menanyakan Nadide. Fusun mengatakan kalau dirinya tidak tahu nadide pergi kemana, tak seorangpun yang tahu. Burhan terlihat kesal.

Setelah makan malam, nadide memberi tahu maksud kedatanganya. Dia memberikan bros peninggalan orang tuanya dan memberikannya pada Shehrazat, "seharusnya aku beikan ini padamu saat Ahmet menikahimu. Sekarang, walaupun harganya tak seberapa, aku harap ini bisa membatu biaya operasi cucuku." Shehrazat menolak pemberian itu, tapi nadide memaksa. Shehrazat akhirnya menerima pemberian Nadide dan mengucapkan terima kasih padanya.

Burhan, ALi kemal dan istrinya menuggu Nadide dengan gelisah. Burhan sudah tak sabar dan marah-marah. Ketika Nadide kemudian datang, Burhan memarahinya. Di abertanya nadide pergi kemana. Nadide berbohong dengan berjata kalau dirinya menemui teman. Burhan tidak percaya. DI hadapan anak dan menantunya, Burhan mengancam akan membunuh Nadide kalau dia berani menemui Shehrazat dan anaknya. Nadide tidak kuat menahan diri lagi, dengan histeris dia berteriak, "kalau begitu bunuh saja aku!" Burhan tersentak di tantang begitu. Dengan menangis kesal dan sedih, Nadide pergi kekamarnya. Ali kemal terlihat binggung mendengar pertengkaran ibunya. Sementara Fusun terlihat puas.

Di atas kapal, Onur dan Karem sedang berdiskusi tentang siapa yang akan memimpin proyek di dubai. Karem mengatakan, "tentus aja Shehrazat, siapa lagi kalau bukan dia?" Onur tak percaya mendengarnya, "kenap aharus dia?" Karem mengatakan karena Sherajat yang telah memenangkan proyek itu. Tapi Onur sepertinya masih belum berkenan mengangkat Shh=ehrazat sebagai kepala proyek.

Makan malam dirumah keluarga Burhan berlangsung tanpa kehadiran nadide. Burhan terlihat tidak berselera. Dengan kesal dia meninggalkan meja makan dan pergi menemui nadide. Dia memperingatkan Nadide agar tidak sekali-kali melaggar perintahnya dan tidak menemui Shehrazat dan cucunya. Nadide terlihat tidak terima dan coba menentangnya. Dengan marah, Burhan meninggalkan nadide. Dirumahnya, Shehrazat menemani kaan tidur. Dia menatap bross pemberian nadide dan menagis haru. Di atak tahu apa yang harus di lakukannya untuk mengumpulkan uang.

Esok harinya, Shehrazat mengunjungi bank untuk mengajukan pinjaman. tapi permohonanny adi tolak, karena dia belum menjadi karyawan sepenuhnya dan masih dalam masa percobaan. Saat keluar dari bank, telp nya berunyi. Dokter Attila memberitahu Shehrazat kalau ada pasien lain yang memiliki kecocokan dengan Dodnor dan mereka telah membayar biaya operasinya.  Shehrazat menjadi sedih dan kecewa. tpi dia tidak putus asa. Dia segera pergi ke pabrik milik Burhan untuk memintanya meminjami uang. Tapi sekali lagi, Burhan mengusir Shehrazat dan mengatakan kalau dia sudah tidak mengakui Ahmet sebagai anaknya, maka secara otomatis Kaan juga bukan cucunya. Shehrazaat benar-benar putus asa.

Di Binyapi, Onur dan Karem menunggu Shhrazat dengan gelisah. Onur bertanya lagi pada Karem, "siapa yang akan memberitahunya?" Karem menjawab, "kau bossnya. Bukankah seharusnya kau yang mengatakan ini padanya?" Onur mengangkat interkom dan bertanya, "apakah kau belum menemukan dia?" Terdengar suara sahutan dari interkom kalau dia menemukannya dan  dia sedang menuju kesana.  Onur dan Karem terlihat tegang. Onur meminta karem berpikir lagi. Tapi Karem tidak merasa kalau mereka harus memikirkan hal itu lagi.

Shehrazat datang dan memberisalam pada Nouhayat, "apakah tuan Onur memanggilku?" Nouhayat menyuruh Shehrazat masik ke kantor Onur, "dia sedang menunggumu." Shehrazat mengucapkan terima kasih dan beranjak masuk setelah mengetuk pintu. Shehrazat berdiri dengan canggung di tatap sedemikian rupa oleh Karem dan Onur. Kata Shehrazat, "anda memanggilku?" Onur menyahut, "ya. Silahkan datang." karem mempersilahkan Shehrazat duduk. Shehrazat menurut. Dia dudauk di depan Karem dan Onur. Karem menatap Shehrazat dengan tatapan tertarik. Inur lebih banyak memalingkan muka. Suasana senyap melingkupi mereka bertiga. Onur menawari Shehrazat minum. tapi Shehrazat menolak. Onur mengawasi Shehrazat dengan rasa penasaran. karem menatap Onur dan Shehrazat bergantian. Shehrazat terdiam dengan canggung. karem mengingatkan onur. Onur akhirnya bersuara, "kami memutuskan untuk memilihmu sebagai kepala proyek di dubai." Shehrazat terkejut, dia menatap Onur. Di tatap Shehrazat begitu rupa, Onur memalingkan wajah dan menatap Karem. Shehrazat menatap Karem, karem yang sedari tadi menatap Shehrazat tersenyum penuh arti.

Malamnya, Onur terlihat galau. Dia menghidupkan musik dan duduk termenung.

Keesokan harinya, Shehrazat dan Onur bekerja sampai larut membahas proyek dubai. Nourhayat sampai harus berpamitan saat akan pulang, "apakah ada yang anda butuhkna?" Omur menjawab kalau mereka juga sudah selesai. Onur memberi beberpa pengarahan pada Nourhayat sebelum dia pergi. Onur memberitahu Sherazat bahwa mereka akan bertemu kontaktor minggu depan untuk mendengarkan pendapat mereka. Shehrazat. Shehrazat mengangguk. Di aingin mengatakan sesuatu pada Onur, tapi Onur terlihat cuek. Shehrazat membatalkan niatnya. Dia hanya sempat mengucapkan selamat sore.

Tapi begitu sampai di luar kantor Onur, Shehrazat berubah pikiran. Dia kembali menemui Onur di kantornya dan meminta waktu sebentar karena ada yang ingin dia katakan. Onur mempersilahkan. Shehrazat berkata kalau dirinya ingin meminjam uang perusahaan sebanyak 150 rb dollar. Onur menudnuk seolah tak perduli. Shehrazat salah tingkah sendiri. Onur kemudianmenatap Shehrazat, "kau membutuhkan $150 rb?" Shehrazat mengangguk. Onur mengucapkan selamat pada Shehrazat, "sungguh! kau mengajukan pinjaman $150 ribu dari perusahaan yang kau baru bekerja padanya 3 bulan. Bravo. Apakah karena kau kepala proyek di dubai yang membuatmu berpikir begitu? Apakah fakta bahwa kau pimp[inan proyek yang memberimu keberanian itu?" Shehrazat menyadari kesalahannya, dia meminta maaf dan meminta onur menganggap kalau pembicarana itu tidak pernah terjadi. Shehrazat meminta maaf lalu berbalik peri. Tapi Onur memanggilnya, "nona Shehrazat, tidakk akan ada majikan yang mau memberikan pinjaman 15 rb dollar pada seseorang yang baru bekerja 3 bulan." Shehrazat menatap Onur dan berkata, 'aku tahu, karena itu aku minta maaf, tolong lupakan itu. maafkan aku dan selamat sore." tanpa menunggu jawaban Onur, Shehrazat beranjak pergi. Sebelum Shehrazat keluar pintu, Onur berkata, "tapi aku akan memberikannya." Shehrazat tak jadi pergi. Dia menutup pintu dan menghampipri Onur. Dengan sabar, Shehrazat menunggu apa yang akan di katakan Onur. Onur berkata kalau pinjaman itu pasti ada imbalannya. Shehrazat emnganggguk setuju. tanpa menatap Shehrazat onur berkata, "..semalam bersamaku!" Shehrazat terkejut, "apa?" Onur menatap Sherazat, "satu malam bersamaku dan $150 rb akanmenjadi milikmu." Shehrazat meras terhina, "anda pikir aku ini apa?" Onur dengans antai menyahut, "aku hanya memberi tawaran, kenap akau marah? 1 malambersamaku dan 150 rb dollar akanmenjadi milikmu." Dengan tatapan terhina Sherazat bertanya, "apa yang membuat anda memberiku tawaran seperti itu? Anda pikir anda siapa?" Onur setengah tersenyum menatap Shehrazat yang marah. kata Shehrazazt, 'temukan arsitek yang lain untuk proyek di dubai. AKu tidak akan masuk ke ruangan selama kau ada di dalamnya." Dengantenang OInur bertanya, "jadi kau tak mau menerimanya?" Shehrazat berkata dengan marah, "tidak akan pernah!" lalu tanpa membuang waktu dia keluar dari ruangan Onur sambil menangis. Onur tersenyum.

Tiba di tangga Shehrazat terduduk sambil menangis. Shehrazat teringat Kaan dan kondisinya yang kritis kalau tidak segera di operasi. Dia berada dalam dilema. Onur sedang berisap-siap untuk pulang ketika Shehrazat kembali masuk keruanganya. Onur menatapnya dengan rasa ingin tahu. Shehrazat dengan pipi basahberdiri di depan Onur yang menyambutnya dengan seulas senyum. Shehrazat menguatkan diri untuk memandang Onur anberkata, "aku terima tawaran anda!" Kini balik Onur yang terkejut. Dia terhenyak di kursinya, takmau menatap Shehrazat. Shehrazat berkata kalau dirinya punya syaarat. Onur terdiam. Sherazat mengatakan syaratnya, "hanya satu malam. Dan itu akan di simpan antara kita saja. Ini tidak akan berdampak pada pekerjaan kita dari segi apapun." Onur bertanya, "ada lagi? pakah cuma itu?" Shehrazat berkata, "aku akan mengambil uangnya di akhir malam...tunai!" Onur bertanya lagi, "kapan itu?" Shehrazat menjawab, "besok malam!" Onur terlihat shock, tak tahu harus berkata apa... Sinopsis Shehrazat episode 2 bag 1 by Mey Lest.

Popular Posts