"Bila tiba saatnya, semua akan lupa..."
"Oups...Lupa!" adalah
judul artikel di rubrik Gado-gado femina tahun 2007. Membaca kisah ini
mengingatkan pengalaman lupa yang sering kualami. Aku tidak tahu pasti apa
penyebab lupa ini. Karena terlalu banyak yang di pikirkan atau malah karena
tidak ada yang di pikirkan sama sekali. Entah mana yang benar. Hanya tuhan yang
tahu dan hanya ilmuwan yang bersusah payah ingin tahu..
Pernah ketika masih SMP aku kesasar
saat pulang dari sekolah. Semua karena kebiasaan. Biasanya aku pulang dari arah
kanan lalu lewat lapangan dan 20 meter dari lapangan adalah rumah
keluarga. Suatu ketika aku pulang dari
arah kiri. Aku tidak berbelok kerumah yang jelas-jelas telah di lewati tapi
melaju terus hingga melewati lapangan. Jarak 50 meter dari lapangan adalah
jalan raya. Aku kaget, dan dengan sedikit malu dan binggung aku membelokan
sepeda untuk kembali kearah semula. Tetangga yang berputar balik ada yang
menggeleng-ngelengkan kepala, ada yang tersenyum geli, bahkan ada yang celetuk,
“kesasar ya??”
Setelah usia bertambah seperti sekarang
ini, tingkat lupa semakin meningkat. Bahkan sudah mendekati level waspada. Tapi
belum bisa di bilang pikun meski terkadang ada teman yang bersikeras mengatai aku
pikun. Dan aku dengan penuh percaya diri menyakinkan dia kalau aku tidak pikun.
Meski terkadang dalam diam aku berpikir keras dan bertanya-tanya dalam hati, “benarkan
aku pikun?”
Kalau lupa memang sering. Lupa makan kalau
sedang banyak kerjaan itu lumrah, siapapun pernah mengalaminya. Lupa mandi kadang-kadang.
Lupa mengunci pintu saat akan berpergian, dan lupa-lupa yang lain. Tapi masih sebatas
hal-hal kecil. Tidak merugikan orang lain, tapi menyusahkan diri sendiri.
Aku pernah meninggalkan kunci pintu pagar
dalam rumah, tapi sudah mengemboknya dari luar. Aku pernah memarkir sepeda motor
semalaman di pinggir jalan. Aku pernah pergi ke mall dengan memakai sandal yang
biasa di bawa ke toilet. Dsb..dsb. Semua itu karena lupa. Siapa yang akan menyalahkan
kita kalau lupa? Kalau ada yang marah, jawab saja, “oup…lupa!”