Sinopsis Geet episode 185 "Arti Tatapan Mesra
Maan". Geet terbayang tatapan Maan saat dirinya minta maaf. Geet
bertanya-tanya, "apa yang ingin di katakan oleh mata Maan? AKu tak pernah
melihat tatapan seperti itu... bahkan mungkin, aku tak akan pernah melihatnya
lagi..." Sudah hampir 1 jam, tapi Maan belum kembali. geet pergi untuk bertanya.
Romeo datang memberitahu geet kalau Maan menjual perusahaan pada orang yang
telah memecat mereka, "semua pekerja sedih.."
Geet teringat kata-kata nenek bahwa maan membeli perusahaan itu
untuk dirinya. Geet juga ingat kalau dirinya telah menampar Maan. Geet berguman,
"dia pergi dua langkah kedepan dalam kemarahan.. tapi meninggalkan aku seperti
ini?"
Maan marah mengingat kata-kata Geet dan kejadian di pesta.
Dengan marah Maan memukul es balok besar hingga tangannya terluka. Geet datang
dan bertanya, "mengapa kau menjual pabrik itu?" Maan menjawab, "aku ingin
membebaskanmu.." Geet binggung, "membebaskan aku?"
Dev dan Meera kembali dari dokter. Meera berkata, "kau harus
istirahat total setidaknya selama 1 minggu, jangan berpikir yang macam-macam.."
Dev menyahut, "dengan Naintara di luar sana, aku menjadi stress. DI abisa saja
menyakiti Geet kapanpun. Apakah kau akan mendukungku?" Meera mengangguk dan
berkata, "tentu saja, aku akau akan mendukungmu karena aku juga tak bisa melihat
Geet bersedih.."
Geet memprotes apa yang sudah di lakukan Maa, "pak Maan, kau
telah mengambil keputusanmu sendiri lagi? Setidaknya kau bertanya padaku
sekali!" Maan menyahut, :kau mengingkan kebebasan kan?" Geet hendak menghampiri
Maan tapi kakinya terluka oleh balok es. Dengan cemas Maan menghampirinya dan
bertanya, "kau terluka??" geet balik bertanya, "ini melukaimu juga kan?" Maan
menjawab, "apa gunanya merasakan sakit yang begitu banyak, batasnya akan hancur
suatu saat.." Geet menyela, "jadi batasnya telah hancur karena aku menamparmu?
...tapi mengapa kau menghukum para pekerja karena kesalahanku?"