~Love is not a perfect without sacrifice~
“Really, dear?” tanyanya dengan mata terpicing menatapku. Seolahmembayangkan peryataanku dengan imaginasinya. “Entah pengorbanan macam apa yang kau maksudkan…”
“Pengorbanan yang sejati dan sesungguhnya,..”
“Contohnya, dear?”
“Kaka inginkan contoh?” tanyaku dengan tatapan nakal seperti biasa. Dia mengangguk pasti. Aku tidak langsung menjawab.. pura-pura berpikir. “Contohnya… kaka tau aku sangat mencintaimu kan?”
Wanita cantik di depanku menggeleng, '”Do you??”
“Whatever….” sahut ku sekenanya. “Pengorbanan yan kumaksud adalah… aku akan dengan rela hati meninggalkanmu, jika kau tidak bahagia denganku.”
“Siapa yang tidak bahagia, dear? Kau atau aku?”
“Tentu saja dirimu, my dear kaka. Jika suatu saat dikau merasa bosan, tidak suka dan tidak bahagia karena diriku.. maka aku dengan berat hati…rela meninggalkanmu.!”
“Bosan, tidak suka dan tidak bahagia… hurmmm… sound like someone…” ucapnya sambil mengerling tajam.
“Someone? who?”
“Someone yang sangat pandai bicara tentang pengorbanan tapi sebenarnya sangat suka mengorbankan…”
“Do I know..she or he??”
“Her!”
“Give me a clue!”
“Her initial is M and Y…”
“M and Y? Maya? me??”
“Ehmmm.. such a clever girl!” pujinya dengan nada sarcastik.
“Ehmmmm.. such a tricky kaka!” balas ku pula tak mau kalah.
(be cont)