Dev menjawab, "aku menyimpan beban berat dalam hatiku. Aku
pikir aku akan menemui kakak dan nenek untuk minta pengampunan, tapi nenek
melarangku menemui kaka..." Meera melihat tas Dev dan bertanya, "kemana kau akan
pergi? Kau tidak sehat.." Dev menyahut, "entahlah, aku tidak tahu. Tapi sampai
aku bisa menemukan Naintara aku tidak akan meninggalkan kota ini.." Meera
berkata, "aku tahu seorang detektif. Mereka bisa membantu.."
Maan bekerja dalam ruangannya. Geet bekerja dalam ruang arsip.
Di ruang itu udara sangat panas. geet mengipas-ipas tubuhnya dnegan ujung
dupattanya. Maan menatap telpon di mejanya. Geet sedang menata file ketika
telpon di meja berdering. geet meletakan file dan melangkah ke ke meja untuk
mengangkat. telpon. maan yang menelpon. Maan mendengar sapaan Hallo dari Geet
tapi tak mau menyahut. Geet coba menyapa lagi. Tetap tak ada sahutan. geet
menyadari kalau itu Maan. Maan tidak menjawab sapaan Geet dan meletakan telpon
kembali.
Geet kesal, "di putus?" lalu Geet kembali bekerja sambil berpikir. lalu
menatap telpon, "aku bekerja dan kau bekerja. Atau aku harus diam seperi dia?"
lalu geet mengambol gagang telpon dan menelpon Maan. Maan menyapa, "hallo..."
Tapi Geet tak menyahut dan memutus telpon. Maan marah, "gadis ini! Dia tidak
merasa tenang tapi juga tidak mau membiarkan aku tenang. Selama aku ada di
kantor ini, aku akan punya kesempatan untuk menemuinta dan akan selalu merasa
cemas.."
Sasha menerima telpon dan mengangkatnya. mendengar sapaan di
ujung telpon, sasha menjadi kaget, "Naintara? kapan kau keluar dari penjara?
Setelah keluara bagaomana kau bisa teringat aku?" Naintara menjawab, "Sasha,
mereka yang tahu bagaimana membuat dan memutuskan hubungan berdasarkan situasi
dan bukan emosi adalah orang yang pandai. Jika ada orang seperi itu di KC, yang
kupikir sedikit pandai, maka itu adalah dirimu.." Sasha menyahut, "benarkah?
Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?" Naintara menjawab, "masalahnya sangat
sederhana. Musuh dari musuhku adalah temanku. maka kita berdua akan mendata
manfaat kalau bersatu. Kita punya tujuan yang sama dan musuh yang sama.
Geet!!"
Maan meninggalkan ruangannya. Sasha menghampiri maan dan
berkata, "aku ingin bicara padamu.." maan menolak, "tidak sekarang! Aku akan
pergi keluar." Sasha berkata, "pak Maan mengerjakan pekerjaanku. Seperinya hari
ini hari keberuntunganku. Dan Geet Handas sungguh tidak beruntung!"