Senja Di bawah Kamboja Merah. Orang selalu membedakan kami seperti Bulan
dan matahari. Kami bersahabat sejak kelas 6 SD. Setelah 2 tahun sebelumnya hidup
sebagai musuh bebuyutan. Suzy terlahir
sebagai seorang wanita yang lemah lembut dan kemayu tapi berhati baja.
Perpaduan Sumbodro dan Srikandi. Tindak tanduknya tidak bisa di prediksi. Jauh
berbeda denganku yang terlalu terbuka dan mudah di duga.
Permusuhan kami bermula dari pertandingan
bola volley antar kelas yang selalu diadakan tiap akhir tahun ajaran. Tim ku dan timnya saling berhadapan di
final. Karena salah paham, tim ku
mendapat bonus angka dan berhasil keluar sebagai juara. Susana tidak terima.
Dia melakukan demo dan protes. Tapi tidak di gubris oleh panitia. Akhirnya
kemarahannya di limpahkan padaku.
Baca Juga:
- Cinta yang Terbagi
- Kekasih Kelabu
- Sinopsis Geet ep 187
- Agora, Tragedi Hypatia
- Sinopsis Roman Layar Terkembang
- Dalam Macaron Love Winda Krisnadefa
Perdamaian hadir ketika kami menjadi anggota
tim bola kasti sekolah. Lagi-lagi si kemayu itu terpilih sebagai kapten tim.
Dan lagi-lagi muncul kesalah pahaman. Pada babak pertama kami di menangkan, tim
lawan yang tidak terima marah-marah. Entah apa yang terjadi sebenarnya aku
tidak terlalu perduli. Hanya kebetulan saja aku berada tak jauh dari Susana
yang sedang memberi motivasi, ketika sebuah bola kasti meluncur dengan
kecepatan tinggi kearahnya. Susana yang sedang tidak bersiaga menjadi sasaran
empuknya.
Tentu saja aku tidak terima tim ku dianiaya. Dengan reflek aku meyambar bola itu dan otomatis menyelamatkannya. Ketika di akhir acara Susana menemuiku secara pribadi untuk mengucapkan terima kasih, aku menjawab dengan berdiplomasi, bahwa aku melakukannya karena tidak ingin tim ku kalah karena kaptennya tersungkur tak berdaya terkena lemparan bola. Susana tersenyum sumringah. Dan sejak saat itu….kami selalu bersama-sama. Sebagai kawan setia. Hingga SMP, SMA dan….masa-masa kuliah.
Baca Juga:
- Aturan penggunaan huruf besar dalam tanda petik dua
- Menipu hati
- Playboy cap Segitiga biru
- Jodha Akbar, Happy Ending love story
- Puisi Cinta yang Hilang
- Senja di bawah Kamboja Merah
- Kutitipkan Rinduku pada Rumput yang bergoyang
Tentu saja aku tidak terima tim ku dianiaya. Dengan reflek aku meyambar bola itu dan otomatis menyelamatkannya. Ketika di akhir acara Susana menemuiku secara pribadi untuk mengucapkan terima kasih, aku menjawab dengan berdiplomasi, bahwa aku melakukannya karena tidak ingin tim ku kalah karena kaptennya tersungkur tak berdaya terkena lemparan bola. Susana tersenyum sumringah. Dan sejak saat itu….kami selalu bersama-sama. Sebagai kawan setia. Hingga SMP, SMA dan….masa-masa kuliah.